Welcome

Selamat Datang di blog Laporan Praktikum Farmasi

Jumat, 29 Oktober 2010

Laporan Praktikum Kelarutan Farmasi Fisika

BAB I
PENDAHULUAN


 I.1 Tujuan Percobaan

      Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu untuk :
  • Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif
  • Menjelasakan pengaruh pelarut campur terhadap kelarutan suatu zat
  • Menjelaskan pengaruh surfaktan terhadap kelarutan suatu zat
  • Menjelaskan konsentrasi misel kritik suatu surfaktan dengan metode kelarutan

 I.2 Dasar Teori
            Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai konsentrasi zat terlarut didalam larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan tertentu. Kelarutan dinyatakan dalam satuan mililiter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat. Misalnya 1 gram asam salisilat akan larut dalam 550 mL air.
Pelepasan zat aktif dari bentuk sediaannya sangat dipengaruhinoleh sifat-sifat kimia dan fisika zat tersebut serta formulasinya. Pada baru dapat di absorpsi setelah zat aktifnya terlarut dalam cairan usus, sehingga salah satu usaha untuk mempertinggi efek Farmakologi dari sediaaan adalah dengan menaikkan kelarutan zat aktifnya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain adalah :
·                     pH
·                     temperatur
·                     jenis pelarut
·                     bentuk dan ukuran partilel zat
·                     konstanta dielektrik pelarut
adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan pembentukan kompleks, ion, sejenis, dll


BAB II
METODE KERJA


 II.1 Alat dan Bahan
Alat :
  • Beker gelas
  • Buret
  • Erlenmeyer
  • Labu ukur
  • Mixer
  • Pipet gondok 10mL, 50mL
  • Pipet tetes
  • Statif
Bahan :
  • Air
  • Alkohol
  • Asam benzoate
  • Asetosal
  • Propilen glikol
  • Tween 80


 

 II.2 Cara Kerja
            Percobaan pengaruh pelarut campur tehadap kelarutan zat
1.      Dibuatlah campuran pelarut–pelarut seperti yang tertera pada tabel di bawah ini :
Air (%v/v)mL
Alkohol(%v/v)mL
Propilen glikol (%v/v)mL
60
0
40
60
5
35
60
10
30
60
15
25
60
20
20
60
25
15
60
30
10
60
35
5
60
40
0

 
2.      Dilarutkan asetosal sedikit demi sedikit dalam masing-masing campuran pe;arut sampai didapat larutan yang jenuh.
3.      Dikocok larutan dengan mixer selama 30 menit, jika ada endapan yang larut selama pengocokan tambahkan lagi aetosal sa,pai didapat larutan yang jenuh kembali.
4.      Disaring larutan, ditentukan kadar asetosal yang larut dengan cara dititrasi asam basa.
5.      Dibuat grafik antara kelarutan asetosal dengan % pelarut yang ditambahkan.

Percobaan Pengaruh Penambahan Surfaktan Terhadap Kelarutan Suatu Zat
1.      Dibuat 50 mL larutan tween 80 dengan konsentrasi : 0; 0,1; 0,5; 1; 5; 10; 50; dan 100 mg/100mL air, dengan cara pengenceran.
2.      Ditambahkan asam benzoate sedikit demi sedikit sampai diperoleh larutan yang jernih.
3.      Dikocok larutan selama 30 menit dengan mixer, kalau ada endapan yang larut selama pengocokan, ditambahkan lagi asam benzoate sampai didapat larutan yang jenuh kembali.
4.      Disaring dan ditentukan kadar asam benzoat yang terlarut dalam masing-masing larutan.
5.      Dibuat grafik antara kelarutan asam benzoate dengan kosentrasi tween 80 yang digunakan.
6.      Dititrasi dengan NaOH 0,1%.
7.      Ditentukan kosentrasi isel kritik tween 80.

Pengenceran tween 80

}Timbang tween 80 100mg

                        Aquadest sampai 100mL

(Larutan tween 80 100mg/100mL air)
            }
                        Diambil 50mL
                       
                                    Aquadest sampai 100mL
                       
(Larutan tween 80 50mg/100mL air)
                        }
                        Diambil 20mL

                                    Aquadest sampai 100mL       

(Larutan tween 80 10mg/100mL air)
                        }
                        Diambil 50mL

                                                Aquadest sampai 100mL

(Larutan tween 80 5mg/100mL air)
                        }
                        Diambil 20mL

                                                Aquadest sampai 100mL


(Larutan tween 80 1mg/100mL air)

(Larutan tween 80 1mg/100mL air)
                        }
                        Diambil 50mL

                                    Aquadest sampai 100mL

(Larutan tween 80 0,5mg/100mL air)
                       }
                        Diambil 20mL

                                    Aquadest sampai 100mL

(Larutan tween 80 0,1mg/100mL air)
  
BAB III
HASIL PENGAMATAN


 III.1 Data Pengamatan  
Pengaruh Pelarut Campur Terhadap Kelarutan Zat

No
Air
Alkohol
Propilen glikol
Asetosal
(sendok)
Waktu (menit)
NaOH (mL)
Kadar asetosal (N)
V1
V2
x
1
60
0
40
1
5
1,4
1,6
1,5
27,03
2
60
5
35
2
10
3,2
3,1
3,15
56,763
3
60
10
30
3
15
2
2,2
2,1
37,842
4
60
15
25
1
5
2
1,8
1,9
34,238
5
60
20
20
2
10
2,7
2,9
2,8
50,456
6
60
25
15
2
10
3,1
2,3
2,7
48,654
7
60
30
10
1
5
1,7
1,8
1,75
31,535
8
60
35
5
1
5
1,7
1,6
1,65
29,733
9
60
40
0
1
5
1,6
1,5
1,55
27,931

Pengaruh Penambahan Surfaktan Terhadap Kelarutan Suatu Zat
No
Tween 80
Asam Benzoat
(sendok)
Waktu (menit)
NaOH (mL)
Kadar Asam Benzoat(N)
V1
V2
x
1
100mg/100mL air
1
20
3,0
3,2
3,1
37,851
2
50mg/100mL air
½
10
1,6
1,5
1,55
18,9255
3
10mg/100mL air
½
15
1,2
1,7
1,45
17,7045
4
5mg/100mL air
½
5
0,6
0,8
0,7
8,547
5
1mg/100mL air
½
10
0,8
0,8
0,8
9,768
6
0,5mg/100mL air
½
15
1,3
0,9
1,1
13,431
7
0,1mg/100mL air
½
5
1,1
1,2
1,15
14,0415




            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar